Waspada Investasi Bodong dan Perkuat Literasi Keuangan, Komisi Keuangan DPR Lakukan Sosialisasi Pencegahan di Tuban

Diposting pada

DPR RI Komisi Keuangan melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat di daerah dalam rangka mewaspadai sekaligus memperkuat literasi keuangan guna mencegah investasi bodong yang kerap terjadi.

Hulfa selaku tim Sosialisasi dan Koordinator Rumah Aspirasi Wihadi menjelaskan maksud sosialisasi tersebut agar masyarakat paham ketika mendapat tawaran investasi dengan nilai fantastis, maka tidak langsung menerima tawaran tersebut yang berpotensi penipuan.

“Saat ini banyak sekali investasi yang menawarkan keuntungan fantastis, hal ini sangat menggiurkan masyarakat di daerah-daerah yang masih jauh dari informasi tentang investasi bodong,” ungkap Hulfa di Tuban, Minggu (17/4/2022).

Menurut Hulfa, maraknya investasi bodong di tengah masyarakat jika tidak diantisipasi oleh pemerintah dan pihak terkait dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maka masyarakat banyak yang terjebak dengan investasi bodong.

“Oleh karena itu, kondisi ini mendorong Anggota DPR RI Komisi Keuangan bersama team melakukan sosialisasi di daerah Tuban, masyarakat yang sasarpun adalah para petani dan peternak,” jelasnya.

Hulfa menjelaskan, masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan peternak dengan penghasilan yang tidak seberapa, tentu akan tergiur ketika menerima tawaran berinvestasi dengan keuntungan yang sangat besar.

“Tidak terlepas dari pemahaman mereka tentang investasi, kami melakukan sosialisasi tentang waspada investasi bodong dan perancangan keuangan, tujuannya agar masyarakat tidak terjebak dalam investasi bodong,” tegas Hulfa.

Selama sosialisasi, Anggota DPR dan seluruh tim melakukan door to door sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan agar terhindar dari virus Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia.

“Kenapa kami masih intens melakukan sosialisasi door to door? Agar masyarakat mengerti dan memahami tentang bahayanya investasi bodong. Kami juga menjelaskan bagaimana cara agar bisa melakukan rancangan keuangan yang baik, sehingga mereka para petani dan peternak memiliki tabungan,” tuturnya.