Kerap Tinggalkan Lokasi Dinas, Bupati Fakfak Minta Guru P3K Disiplin

Diposting pada

Tidak semua orang menginginkan untuk mengabdi di daerah terpencil dengan berbagai alasan, namun itulah tugas yang harus diemban untuk menunjukkan profesionalitas dan disiplin dalam bekerja.

Seperti di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, sejumlah guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) diketahui meninggalkan lokasi dinas atau daerah dimana ia ditempatkan mengabdi. Mengetahui hal tersebut, Bupati Fakfak Untung Tamsil mengambil sikap tegas.

“Kami akan evaluasi, bila yang tidak mengindahkan ketentuan aturan akan diberikan sanksi berupa pemutusan hubungan kerja,” ujar Untung Tamsil saat penyerahan SK P3K Guru tahap 1 dan 2 Formasi 2021 di gedung Windert Tuare, Kamis (21/7/2022).

Hal itu diketahui Untung Tamsil usai menerima laporan adanya tenaga guru dengan status ASN yang ditempatkan di kampung atau daerah terpencil, telah meninggalkan tempat tugas dan lebih memilih berada di pusat perkotaan.

“Saya berharap bapak, ibu guru yang baru saja terima SK ini sungguh-sungguh bekerja mengabdi untuk negeri ini, didiklah anak-anak kita supaya pintar,” pinta Bupati.

Bupati Fakfak ini mengakui masih terdapat kekurangan fasilitas yang belum semuanya disediakan pemerintah seperti rumah guru. Namun, hal itu menurutnya bukan suatu persoalan, mengingat konsekuensi sebagai ASN dan tenaga P3K harus melaksanakan tugas.

Untung Tamsil kemudian menyontohkan masih banyak pelajar di tingkat Sekolah Dasar (SD) yang belum bisa membaca. Sehingga ketika melewati proses pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi akan mengalami kesulitan dalam hal literasi dasar.

“Masih eja-eja, nah ini menjadi perhatian kita semua. Bukan saja saya sebagai bupati, tetapi peran serta bapak, ibu guru dan juga orang tua di rumah,” tegasnya.

Tamsil juga menyoroti kegiatan sosial yang diselenggarakan Dandim 1803/Fakfak bersama Babinsa yang mengajar para siswa-siswi SD di Kampung Saharei Distrik Fakfak Timur, rupanya persoalan serupa juga terjadi di daerah tersebut.

“Setelah mendengar itu, saya langsung ke kampung Saharei dan anak-anak kita disana mengatakan kepada saya, Bapak Bupati, kami mau pergi sekolah tapi jaraknya jauh. Akhirnya, saya programkan beli mereka sepeda dan tahun ini sepeda sudah ada,” tandasnya.

Selain terkendala jaraknya sekolah dan rumah, Bupati Tamsil juga membeberkan tenaga guru di kampung Saharei hanya dua orang.

“Saya minta Dinas Pendidikan perhatikan baik itu, syukur ada tenaga P3K guru ditempatkan di sana, saya harap laksanakan tugas dengan baik,” pintanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *